Film Movie
Sub Category
Little Dragon Maiden memadukan yang lama dengan yang baru untuk menciptakan sihir emas murni saat petarung kung-fu veteran Chen Kuan-Tai dan Lo Lieh bergabung dengan pendatang baru Leslie Cheung dalam kisah cinta pedang yang luar biasa dan mengguncang.
"Kuasa Gelap" adalah film horor Indonesia yang dirilis pada 3 Oktober 2024. Film ini mengangkat tema eksorsisme dalam tradisi Katolik, yang sebelumnya jarang dieksplorasi dalam perfilman Indonesia.
Cerita berfokus pada Pastor Thomas (diperankan oleh Jerome Kurnia), yang setelah kehilangan ibu dan adiknya dalam sebuah kecelakaan tragis, mulai meragukan imannya dan berniat mengundurkan diri dari jabatannya. Namun, gereja memintanya untuk menjalani satu tugas terakhir: melakukan eksorsisme terhadap Kayla (Lea Ciarachel), sahabat mendiang adiknya, yang kerasukan iblis setelah memainkan permainan jelangkung. Dalam prosesnya, Pastor Thomas bekerja sama dengan Pastor Rendra (Lukman Sardi), seorang ahli eksorsisme. Mereka menghadapi kekuatan iblis yang jauh lebih kuat dari yang mereka bayangkan, yang tidak hanya mengancam nyawa Kayla tetapi juga keluarganya.
Pemeran Utama: Jerome Kurnia sebagai Pastor Thomas, Lukman Sardi sebagai Pastor Rendra, Lea Ciarachel sebagai Kayla, Freya JKT48 sebagai Cilla, Astrid Tiar sebagai Maya, Delia Husein sebagai Suster Indah
Film ini disutradarai oleh Bobby Prasetyo dan diproduksi oleh Paragon Pictures serta Ideosource Entertainment. "Kuasa Gelap" berhasil menarik perhatian penonton dengan meraih lebih dari 1 juta penonton selama masa tayangnya.
Untuk informasi lebih lanjut atau menonton film ini, Anda dapat mengunjungi platform streaming resmi atau bioskop terdekat.
Film *Qodrat* (2022) adalah sebuah film horor religi yang disutradarai oleh Charles Gozali, dibintangi oleh Vino G. Bastian sebagai Ustaz Qodrat dan Marsha Timothy. Cerita berfokus pada Ustaz Qodrat yang mengalami kegagalan tragis saat merukiah anaknya sendiri, Alif Al-Fatanah, yang dirasuki oleh iblis bernama Assuala. Kegagalan ini membuatnya mempertanyakan imannya dan memilih untuk kembali ke pesantren di desa Kober, tempat ia belajar ilmu agama.
Di pesantren, Qodrat merasakan adanya gangguan makhluk halus yang tak dapat dijelaskan secara logika. Ia kemudian diminta untuk merukiah anak bungsu Yasmin, Alif Amri, yang memiliki nama sama dengan anaknya yang telah meninggal. Dalam perjalanan ini, Qodrat harus menghadapi Assuala sekali lagi dan berjuang melawan kekuatan jahat yang mengancam keluarganya serta komunitasnya.
Film ini menggabungkan elemen horor dengan aksi laga, menjadikannya berbeda dari film horor Indonesia lainnya. Selain teror hantu, film ini juga menampilkan pertarungan fisik dan tema penebusan bagi karakter utamanya.
Pertempuran sengit antar tiga suku yang berbeda terjadi dan mereka semua berusaha slaing bunuh. Sebuah kisah tentang pengkhianatan, kecurangan, dan pembalasan dendam atas kematian orangtua.
DORAEMON MOVIE 43
"Kromoleo" adalah film horor Indonesia yang dirilis pada tahun 2024. Film ini disutradarai oleh Anggy Umbara dan dibintangi oleh Safira Ratu Sofya, Tio Pakusadewo, dan Abun Sungkar.
Cerita film ini berfokus pada Zia (Safira Ratu Sofya), seorang perempuan muda yang tinggal di kota. Setelah kehilangan ibunya dan mengetahui bahwa ayahnya, Djarot (Cornelio Sunny), hilang secara misterius, Zia memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya. Meskipun kakeknya, Danang (Tio Pakusadewo), melarangnya pulang, Zia tetap nekat untuk mengunjungi makam ibunya dan mencari tahu kebenaran di balik hilangnya ayahnya.
Sesampainya di desa, Zia dan temannya, Dika (Abun Sungkar), menghadapi penolakan dari warga setempat. Mereka segera mengetahui bahwa pada malam hari, rombongan hantu pembawa keranda mayat bernama Kromoleo muncul dan dipercaya dapat menyebabkan kematian bagi siapa saja yang melihatnya. Zia berusaha mengungkap misteri keluarga dan teror Kromoleo yang menghantui desa tersebut.
Film ini diangkat dari legenda urban di Magelang, Jawa Tengah, mengenai hantu pembawa keranda yang muncul pada tahun 1994. Pendekatan sinematik yang digunakan Anggy Umbara memberikan pengalaman visual yang mendalam, membuat penonton seolah berada di tengah ketegangan cerita.
Film Kaka Boss (2024) merupakan film drama komedi Indonesia yang disutradarai oleh Arie Kriting. Ceritanya berfokus pada Ferdinand "Kaka Boss" Omakare, seorang pria asal Indonesia Timur yang sukses menjalani profesi sebagai direktur penyedia jasa penagih utang dan pengawal. Meski sukses dalam kariernya, Kaka Boss merasa kurang dihargai oleh putrinya, Angel, yang merasa malu dengan pekerjaan ayahnya.
Untuk membanggakan Angel dan membuktikan bahwa dirinya lebih dari sekadar pekerjaan itu, Kaka Boss memutuskan untuk beralih menjadi penyanyi. Ia bekerja sama dengan seorang produser musik bernama Alan, meskipun suara Kaka Boss jauh dari harapan. Perjalanan Kaka Boss dalam mengejar impian baru ini penuh dengan tantangan dan momen lucu, serta menggambarkan tema tentang keluarga, harapan, dan pencarian jati diri.
Film ini dibintangi oleh Godfred Orindeod sebagai Kaka Boss, dengan dukungan dari aktris dan aktor lain seperti Glory Hillary, Ernest Prakasa, dan Mamat Alkatiri.
Sinopsis Singkat:
Film komedi tentang Beni yang terpikat pada Ratmi meskipun telah berkekasih Ida. Ratmi berhasil meraih gelar ratu karena menyuap para juri. Wajahnya terpampang sebagai iklan biskuit di tempatnya bekerja.
Sinopsis Lengkap:
Beni (Benyamin S.), yang telah lama pacaran dengan Ida (Ida Royani), terpikat pada Ratmi (Ratmi B-29), yang berhasil meraih gelar ratu, karena menyuap juri. Direktur pabrik biskuit tempat Ratmi bekerja, malah memasang gambar Ratmi untuk iklan biskuitnya. Masalah lain muncul. Kambing peliharaan ayah Ratmi, membuat sewot tetangganya, janda kakak Ida. Pemecahannya: kambing dijual. Yang menjual Beni dengan harga murah. Komisi hasil jual kambing itu digunakan Beni untuk pacaran dengan Ida. Kisah-kisah konyol yang dirangkai sebagaimana umumnya film banyolan.
Negara & Tanggal Rilis: Indonesia, -
Klasifikasi: 17+
Bahasa: Bahasa Indonesia
Warna: Berwarna
Status: Selesai / Rilis
Remaster Sendiri
Video - Bluray
Audio - Indosiar
Edit - Filmora
"Home Sweet Loan" adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 26 September 2024, disutradarai oleh Sabrina Rochelle Kalangie dan diadaptasi dari novel laris karya Almira Bastari.
Film ini mengisahkan Kaluna, seorang pekerja kantoran yang tinggal bersama orang tua serta keluarga kakak-kakaknya. Sebagai anak bungsu, Kaluna sering merasa terganggu dengan kondisi rumah yang ramai dan merasa seperti menumpang di rumah orang tuanya. Ia harus memenuhi sebagian besar kebutuhan rumah tanpa bantuan dari kakak-kakaknya, yang semakin menambah bebannya.
Merasa frustasi, Kaluna bertekad untuk memiliki rumah sendiri dan mulai mencari rumah impian bersama teman-temannya dengan harga yang sesuai kemampuannya. Ia melakukan berbagai upaya, termasuk hidup hemat dan menabung, demi mewujudkan impian tersebut. Namun, sebagai bagian dari generasi sandwich, Kaluna harus menghadapi tantangan besar. Ia tidak hanya harus membantu menghidupi keluarganya, tetapi juga menghadapi penghasilan yang terbatas. Tekanan dari masalah keluarga yang datang semakin menghambat mimpinya.
Film ini dibintangi oleh Yunita Siregar sebagai Kaluna, Derby Romero sebagai Danan, Risty Tagor sebagai Tanish, Fita Anggriani sebagai Miya, Ayushita sebagai Kamala, Ariyo Wahab sebagai Kanendra, dan Wafda Saifan sebagai Hansa.
"The Electric State" adalah film fiksi ilmiah yang disutradarai oleh Anthony dan Joe Russo, yang dijadwalkan akan dirilis pada 14 Maret 2025 di Netflix. Film ini diadaptasi dari novel grafis karya Simon Stålenhag dan dibintangi oleh Millie Bobby Brown sebagai Michelle, seorang remaja yang mencari saudara laki-lakinya yang hilang, ditemani oleh robot misterius bernama Cosmo. Dalam perjalanan melintasi Amerika Barat yang post-apokaliptik, mereka bertemu dengan Keats (diperankan oleh Chris Pratt), seorang pemburu barang bekas yang akhirnya menjadi sekutu mereka.
Cerita berlatar belakang tahun 1990-an alternatif, di mana robot yang diciptakan oleh Walt Disney berperang melawan manusia setelah pemberontakan yang gagal, memaksa mereka hidup dalam pengasingan. Film ini juga menampilkan suara dari Brian Cox, Jenny Slate, Giancarlo Esposito, Anthony Mackie, dan Billy Bob Thornton.
Meskipun memiliki anggaran produksi yang besar, yaitu $320 juta, "The Electric State" menerima ulasan beragam dari kritikus. Beberapa menganggap film ini kurang orisinal dan emosional, serta terlalu bergantung pada elemen nostalgia tanpa memberikan pengalaman baru yang mendalam.
"Dosen Ghaib: Sudah Malam atau Sudah Tahu" adalah film horor Indonesia yang dirilis pada 15 Agustus 2024. Film ini disutradarai oleh Guntur Soeharjanto dan diproduksi oleh Dee Company, yang sebelumnya dikenal melalui film-film horor seperti "Siksa Neraka" dan "Vina Sebelum 7 Hari". Film ini mengisahkan empat mahasiswa—Amelia, Emir, Maya, dan Fattah—yang harus mengikuti semester pendek setelah gagal dalam mata kuliah yang diajarkan oleh Pak Bakti, seorang dosen galak yang telah mengabdi di kampus selama 20 tahun. Semester pendek tersebut berlangsung pada malam hari di tengah liburan kampus, membuat suasana semakin mencekam. Selama perkuliahan, mereka mulai menyadari kejanggalan-kejanggalan, termasuk saat mengetahui bahwa Pak Bakti tidak menapakkan kaki saat berdiri. Teror demi teror pun mulai menghantui mereka, menimbulkan pertanyaan apakah mereka dapat selamat dari ancaman yang tidak terlihat ini.
Pemeran Utama: Egy Fedly sebagai Pak Bakti, Endy Arfian sebagai Fattah, Rayn Wijaya sebagai Emir, Ersya Aurelia sebagai Amelia, Annette Edoarda sebagai Maya
Film ini diangkat dari cerita viral yang pernah beredar di media sosial, menambah elemen ketegangan bagi penonton yang familiar dengan legenda urban tersebut.
"Dosen Ghaib: Sudah Malam atau Sudah Tahu" menawarkan pengalaman horor yang mendalam, memadukan unsur thriller dan misteri yang akan membuat penonton terus waspada dari awal hingga akhir cerita.
"Rambut Kafan" adalah film horor Indonesia yang dirilis pada 18 Januari 2024, disutradarai oleh Helfi Kardit. Film ini mengisahkan tentang Anwar (Yama Carlos), seorang pengusaha sukses, dan putrinya, Tari (Bulan Sutena), yang merawat Mirna (Virnie Ismail), istri Anwar, yang mengalami kondisi kesehatan misterius setelah tiga kali keguguran. Mirna akhirnya meninggal tanpa diagnosis medis yang jelas, yang memicu serangkaian peristiwa mistis dalam keluarga mereka.
Setelah kematian Mirna, adik Anwar, Suban (Aiman Ricky), muncul dan menuntut bagian dari harta warisan keluarga, termasuk rumah mereka. Tari, bersama temannya Navi (Maghara Adipura), mulai menyelidiki latar belakang peristiwa tersebut dan menemukan keterlibatan sosok misterius bernama Gendis (Catherine Wilson), yang dicurigai memiliki kaitan dengan ilmu hitam dan diduga menjadi sumber dari semua musibah yang menimpa keluarga mereka.
Film ini menyajikan kombinasi elemen horor dan thriller dengan cerita yang penuh ketegangan, terinspirasi dari kisah nyata yang sempat viral. "Rambut Kafan" membawa penonton ke dalam misteri yang memadukan intrik keluarga, kekuatan supranatural, dan perjuangan Tari mengungkap kebenaran di balik tragedi yang menimpa keluarganya.
Film ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Shopie yang terkena kutukan oleh penyihir yang membuat tubuh mudanya menjadi seorang nenek tua yang ketika berjalan membutuhkan tongkat untuk menopang tubuhnya dan juga Howl penyihir muda tampan dan hebat.
Film ini menceritakan tentang seorang gadis SMP bernama Shizuku yang menemukan nama Seiji Amazawa dalam setiap buku yang ia pinjam.
Film ini menceritakan tentang seorang penyihir kecil yang tinggal di sebuah desa bersama ayah dan ibunya. Ibu Kiki adalah seorang penyihir yang memiliki dua keahlian, yaitu terbang menggunakan sapu dan meracik obat dari tanaman-tanaman herbal
Film ini menceritakan tentang kisah persahabatan antara anak laki-laki bernama Sosuke dan seekor ikan bernama Ponyo. Sosuke tinggal bersama ibunya di pinggir pantai dan kerap ditinggal oleh ayahnya yang merupakan seorang kapten kapal.
Film ini menceritakan tentang seorang gadis berusia 16 tahun yang bernama Umi Matsuzaki, yang juga memiliki nama panggilan Meru. Umi tinggal di rumah yang terletak di sebuah bukit menghadap ke pelabuhan.
Film ini menceritakan tentang kecintaan Amelia akan pesawat membawa dirinya berniat untuk melakukan penerbangan keliling dunia. Nahasnya, Amelia justru menghilang secara misterius saat ia terbang di Samudra Pasifik pada 1937 silam.
Film ini menceritakan tentang Li Ronan, seorang ibu yang berusaha melindungi anak perempuannya dari kutukan. Kutukan tersebut berasal dari Ronan yang pada 6 tahun lalu dikutuk akibat melanggar hal yang tabu terhadap suatu kepercayaan.